Cahaya terang yang membungkus tubuh dari Albiero mulai menghilang dan yang muncul setelah itu ialah seorang pria yang mengenakan pakaian yang sama dengan Albiero, hanya saja dengan sedikit perbedaan. Mantel panjang bertudung yang dipakai oleh Albiero menutupi hampir seluruh tubuhnya, sedangkan pria yang baru saja muncul itu mantelnya hanya menutupi sampai ke lutut.
Burung-burung merpati berwarna putih bertebaran bersamaan dengan munculnya pria itu, ayah dari Emiya Shirou dan Negi Springfield. Nagi Springfield si Thousand Master.
Nagi yang baru muncul membalik tubuhnya dan melihat Shirou yang ada di hadapannya. Nagi mengira kalau ia akan bertemu dengan putranya Negi. Tapi remaja dengan warna rambut yang sama dengan dirinya terlalu tua untuk menjadi anaknya, walaupun ia bisa merasakan kemiripan antara dirinya dengan remaja itu. Dan entah kenapa Nagi bisa merasakan kalau remaja yang ada di hadapannya juga adalah anaknya.
"Kau bukan Negi," Kata Nagi. "Aku tidak tahu kenapa kau yang ada di hadapanku dan bukannya Negi, tapi aku bisa merasakan kalau adalah putraku juga. Hmm anehnya aku tidak ingat kalau aku punya anak lain dengan Arika sebelum Negi! Lagipula ini ada dimana! Bukankah seharusnya Al memunculkanku di Mahora Budokai? Tapi sekarang aku malah ada di tempat yang penuh kabut begini, Hei apa kita ada di Mahora Budokai dan apa kabut ini Al yang membuatnya?"
Shirou merasa senang karena akhirnya ia bisa bertemu dengan ayah kandungnya, tapi ia terkejut dengan reaksi ayahnya. Ayahnya tidak terlihat kaget malah Nagi ayahnya bisa langsung merasakan kalau Shirou adalah putranya juga. Reaksi yang ia lihat pada wajah ayahnya lebih tetlihat seperti reaksi orang bodoh yang malas untuk berpikir.
"Kau memang berada di Mahora Budokai, dan soal kabut ini akulah pembuatnya," Jawab Shirou. "Dan aku juga merupakan putramu selain Negi."
"Ooh! Dugaanku benar kau adalah anakku!" Kata Nagi yang merasa senang sekaligus bingung. "Tapi kok aku tidak ingat soal keberadaanmu?"
Apa kau ingat dengan nama Emiya Mikoto?" Tanya Shirou.
"Aaaah! Mikoto-chan!" Jawab Nagi. "Tentu saja aku ingat! Dia adalah partner terbaikku sewaktu aku bergabung di AAA! Memangnya apa hubunganmu dengannya?"
"Emiya Mikoto adalah ibuku, dan aku Emiya Shirou adalah putramu dengannya," Kata Shirou.
Mendengar penjelasan Shirou, Nagi mulai menyadari sesuatu. Sesuatu yang benar-benar ia lupakan.
"Kalau kau putraku dengan Mikoto," Kata Nagi dengan nada serius. "Itu benar-benar kabar mengejutkan untukku."
"Apa kau ingat dengan yang terjadi setelah misi terakhir yang kau lakukan dengan ibuku?" Tanya Shirou.
"Setelah aku mendengar penjelasanmu, aku langsung mengingatnya," Jawab Nagi. "Setelah kami berdua menyelesaikan misi yang sulit yang akan menjadi misi terakhir Mikoto di AAA karena ia berniat menjadi seorang guru di Mahora, kami berdua pergi minum-minum untuk merayakan keberhasilan misi. Dan di saat kami berdua sedang mabuk, dia menyatakan cintanya kepadaku kemudian aku merespon pernyataan cintanya dengan mengajaknya ke kamar hotelku lalu melakukan hubungan intim dalam keadaan yang mabuk berat. Aku tidak ingat apa-apa malam itu sampai ucapanmu tadi membuatku ingat apa yang terjadi."
"Kau tidak menyangka bukan kalau kau akan bertemu denganku yang merupakan putra pertamamu bukannya Negi," Kata Shirou.
"Terus terang saja, aku juga tidak tahu kalau aku memiliki anak lain selain Negi," Kata Nagi. "Itu merupakan sebuah kejutan untukku, ketika aku mendengar sendiri darimu kalau kau adalah putraku dengan Mikoto."
"Yah, terus terang aku juga sama kagetnya denganmu, ketika aku tahu kalau diriku adalah putra pertama dari penyihir paling ditakuti," Kata Negi.
"Bagaimana keadaan Mikoto saat ini, apa dia sehat-sehat saja?" Tanya Nagi.
"Ibu meninggal setelah aku dilahirkan," Jawab Nagi. "Tapi dia bertahan hidup cukup lama untuk melihatku dan memberiku nama."
Mendengar jawaban Shirou, tentu saja Nagi merasa shock. Salah satu wanita yang paling ia cintai sudah meninggal dan tidak ada di dunia sama dengan dirinya saat ini. Karena kalau saat ini ia sedang berada di Mahora Budokai, itu berarti dia sudah meninggal sama dengan Mikoto.
"Mikoto sudah tidak ada rupanya," Kata Nagi dengan nada bicara yang sedih. "Padahal aku sama sekali tidak bisa membalas perasaannya."
"Menurut ayah angkatku, ibu meninggal dengan bahagia karena sudah melahirkanku yang merupakan buah cintanya denganmu," Kata Nagi. "Jadi ayah walaupun perasaan cintanya padamu tidak terbalas, ia bisa merasakan cintamu padanya melalui keberadaanku."
Nagi tersenyum setelah mendengar tanggapan Shirou dan menyadari kalau perkataan putra pertamanya memang benar.
"Kita sudahi saja pembicaraan panjang ini Shirou," Kata Nagi sambil bersiap-siap dalam kuda-kuda bertarung. "Karena waktu yang ada tinggal sedikit, setidaknya aku ingin melihat seperti apa kemampuanmu bertarung dan melatihmu sedikit. Cuma ini hal yang bisa kuberikan padamu sebagai ayah yang bisa dibilang tidak bertanggung jawab."
"Baiklah ayah," Kata Shirou dengan kuda-kuda Bai Ji Guan yang menjadi andalannya.
"Hoo kuda-kuda Bai Ji Guan, ya," Kata Nagi. "Kau menguasai kungfu rupanya."
"Yup, Bai Ji Guan adalah salah satu dari beberapa jenis kungfu yang kukuasai," Kata Shirou.
"Baguslah kalau begitu," Kata Nagi. "Segera serang aku Shirou, sebelum waktu keberadaanku habis!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pertarungan antara Shirou dan ayahnya akhirnya dimulai. Tinju pertama yang Shirou layangkan pada ayahnya, yang langsung ditahan menggunakan tangan kiri. Tapi dengan cepat Shirou menyerang lagi menggunakan tendangan kaki kiri. Yang ditahan dengan tangan kanan. Nagi melambungkan tubuh Shirou ke atas sedikit kemudian Nagi melayangkan pukulan bertubi-tubi pada Shirou.
Shirou terjatuh ke lantai arena lalu ia berdiri kembali. Ia melesat cepat pada ayahnya lalu menggunakan kagebunshin yang ia pelajari dari Kaede ketika mereka berlatih bersama untuk memperbanyak tubuhnya menjadi 6. Dan menyerang dari 6 sisi secara bersamaan. Kagebunshin yang dibuat oleh Shirou membuat Nagi cukup terdesak. Tapi hanya dengan beberapa pukulan semua kagebunshin Shirou sudah berhasil dilenyapkan, tapi Nagi tidak sadar kalau Shirou sudah berada di belakangnya sudah bersiap dengan kuda-kuda jurus yang akan dilancarkannya. Telapak tangan kanan Shirou yang dialiri oleh Ki menyentuh tubuh Nagi dan kaki Shirou menapak keras ke lantai arena sampai-sampai membuat lantainya retak. Tubuh Shirou menekan ke depan membuat telapak kanan Shirou mendorong tubuh Nagi dan membuat tubuh Nagi terlontar beberapa meter ke depan.
Nagi terkejut melihat anaknya bisa membuatnya lengah dan sedikit terluka. Serangan terakhir dari anaknya Shirou benar-benar tidak bisa ia tebak.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Serangan terakhirmu itu benar-benar mengejutkan Shirou," Kata Nagi sambil berdiri. "Aku tidak menyangkanya sama sekali.
" Semua pukulan dan serangan yang kau lakukan juga sangat hebat ayah," Kata Shirou. "Kemampuanmu benar-benar sama seperti yang aku bayangkan."
"Sayangnya waktuku sudah hampir habis Shirou," Kata Nagi. "Padahal aku ingin melanjutkan pertarungan ini."
"Hmm, kalau ayah mau aku bisa mengabulkan keinginan ayah," Kata Shirou.
"Apa maksudmu Shirou?" Tanya Nagi.
"Trace On!" Kata Shirou yang menggunakan Denial of Nothingness untuk membuat sebuah gulungan kertas yang cukup besar. "Benda yang ada di tanganku adalah gulungan sihir yang bisa menyimpan ingatan, kepribadian atau kesadaran seseorang yang kulihat di villanya Evangeline. Kalau menggunakan ini sisa dari kesadaran dsn kepribadian ayah yang ada pada bukunya Albiero bisa diawetkan."
"Apaaa!" Kata Nagi kaget. "Kenapa kau bisa memiliki benda itu dan bagaimana kau bisa kenal dengan Eva, Shirou?"
"Akan kuberitahu nanti," Kata Shirou sambil membuka gulungan sihir yang ada di kedua tangannya. "Sekarang sentuh lingkaran sihir yang ada di gulungan ini, sebelum waktu ayah benar-benar habis!"
Karena masih banyak hal yang ingin ia ketahui mengenai anak pertamanya, ditambah keinginan kuatnya untuk bertemu dengan Negi. Tanpa berpikir lagi Nagi langsung menyentuh lingkaran sihir iti dan dalam sekejap ia langsung terhisap ke dalam gulungan, menyisakan Albiero yang terlihat kelelahan dan hampir pingsan.
"Mengambil paksa pengalaman hidup Nagi dari bukuku," Kata Albiero. "Aku tidak menduga hal itu."
Setelah berkata begitu tubuh palsu yang dipakai oleh Albiero akhirnya tidak bergerak karena kehabisan energi dan juga karena lingkaran sihir yang ada di tubuh palsu itu untuk menghisap energi sihir dari World Tree dan juga menjadi antena untuk menggerakkan tubuh palsu itu juga sudah rusak karena serangan Shirou makanya Albiero yang tubuh aslinya ada di bawah pulau perpustakaan tidak bisa lagi menggerakkan tubuh palsu itu. Shirou merubah kembali wujudnya ke Alucard kemudian Shirou menyimpan gulungan sihir yang berisi kopian dari Nagi ke dalam bayangannya.
"Aku membawa hadiah yang bagus untuk Negi," Kata Shirou sambil tersenyum.
Author Note: Support saya di Pa.treon.com/Raylight25