Tepat ketika Kasumi memberi tanda dimulainya pertandingan, mendadak tubuh Gu Fei terlontar ke belakang. Sampai-sampai tubuhnya terguling-guling di lantai arena.
"Ah, apa ini!" Teriak Kasumi. "Pesera Gu Fei mendadak terlempar ke belakang sampai-sampai tubuhnya bergulir di lantai arena seperti itu!"
"Master Gu!" Teriak Negi.
"Tring!" Di tempat Gu Fei sebelumnya berdiri ada sebuah koin 500 yen yang terjatuh di lantai arena. Jatuhnya koin itu terang saja membuat Kasumi menjadi heran, kenapa bisa ada koin 500 yen terjatuh di tempat tadi Gu Fei berdiri.
"Oooh! Ada sebuah koin bernilai 500 yen yang terjatuh di tempat peserta Gu Fei tadi berdiri!" Kata Kasumi. "Apakah koin ini yang menyebabkan peserta Gu Fei menjadi terjatuh?"
"Gotokuji-san sebagai seseorang yang memiliki banyak pengetahuan soal berbagai jenis ilmu beladiri bisakah anda menjelaskan apa yang terjadi?" Tanya Chachamaru di meja komentator
"Peserta Gu Fei terjatuh akibat koin yang ditembakkan dengan amat cepat menggunakan jari oleh peserta Tatsumiya," Jawab Gotokuji. "Dan nama tehnik yang digunakan oleh peserta Tatsumiya ialah Rakansen!"
"Rakansen? tehnik apa itu?" Tanya Chachamaru.
"Tehnik menembakkan koin menggunakan jari dari China," Jawab Gotokuji. "Dan kelihatannya peserta Tatsumiya adalah termasuk peserta Rakansen yang sangat ahli karena bisa dengan menembakkan koin pada peserta Gu Fei tepat di kepala."
"Terimakasih atas penjelasannya Gotokuji-san," Kata Kasumi. "Kandidat pemenang utama dari Mahora Budokai Gu Fei mendadak jatuh di saat pertandingan baru saja dimulai! Peserta Tatsumiya Mana benar-benar membuat kejutan di pertandingan ini!"
"Hei Gu Fei, cepatlah berdiri," Kata Mana. "Seharusnya seranganku barusan tidak akan berefek padamu yang dengan sengaja menjatuhkan tubuhmu ke belakang agar tidak terkena damage dari seranganku!"
"Aiiya aku ketahuan aru," Kata Gu Fei. "Kau langsung bersungguh-sungguh dari awal aru."
Gu Fei langsung berdiri dengan cepat, bahkan di dahi Gu Fei yang tadi terkena serangan koin oleh Mana tidak terlihat lecet sedikit pun.
"Seranganmu barusan sakit sekali lho, aru." Kata Gu Fei.
"Asakura sebaiknya kamu turun dari arena," Kata Mana. "Karena setelah ini aku akan habis-habisan melawan Gu Fei."
"Oh, bagus sekali aru," Kata Gu Fei. "Ayo serang aku Mana!"
"Aku tidak akan sungkan lagi, Gu Fei!" Kata Mana.
Mana langsung mengeluarkan setumpuk koin dari lengan bajunya yang panjang dan ia mulai menembakkan koin ke arah Gu Fei dengan kecepatan tinggi.
Tapi Gu Fei masih terlihat santai, dan dengan cukup mudah ia menghindari semua koin yang ditembakkan kepadanya.
"Se-serangan yang luarbiasa!" Kata Kasumi. "Tembakkan koin dari peserta Tatsumiya bagaikan senapan mesin!"
Melihat tembakkan koin dari Mana, Gu Fei jadi mengingat malam sebelumnya di villa Evangeline ketika ia meminta saran dari Shirou kira-kira tehnik apa yang akan digunakan oleh Mana.
Flashback:
"Shirou-kun, mengenai lawanku besok aru," Kata Gu Fei.
"Tatsumiya-san bukan?" Kata Shirou. "Dia seorang ahli menembak yang luar biasa, tapi karena di Mahora Budokai dilarang menggunakan senjata api pasti Tatsumiya-san akan menggunakan cara lain sebagai pengganti pistol."
"Itulah yang kutakutkan aru," Kata Gu Fei. "Aku sama sekali tidak tahu apa yang akan Mana gunakan untuk melawanku besok aru. Makanya aku mau meminta saran dan pendapat darimu aru!"
"Menurut peraturan senjata rahasia dilarang, juga senjata tajam. Dan untuk pengganti pistol Tatsumiya-san membutuhkan sesuatu yang sesuai dan tidak melanggar aturan," Kata Shirou. "Jadi kemungkinan besar senjata yang akan digunakan oleh Tatsumiya-san sebagai pengganti peluru adalah."
(Diriku, Miko bertubuh tinggi itu kemungkinan akan menggunakan koin sebagai pengganti peluru) Kata Archer.
(Apa kau yakin, Archer?) Tanya Shirou.
(Apa kau mau meremehkan pengetahuanku selama ribuan tahun dalam pertempuran?) Kata Archer. (Pilihan yang paling tepat sebagai pengganti peluru yang akan digunakan miko itu adalah koin aku yakin seratus persen! Karena koin adalah benda yang paling pas dan tidak melanggar aturan! lagipula ada tehnik kuno menembakkan koin dari China yang aku yakin dikuasai oleh miko itu!)
"Adalah apa Shirou-kun?" Tanya Gu Fei.
"Adalah koin uang menurutku," Jawab Shirou. "Kalau tidak salah ada tehnik khusus dari China untuk menembakkan koin bernama Rakansen bukan? Tatsumiya-san yang sering berkeliling dunia dari kecil di medan pertempuran pasti pernah mempelajarinya. Yah, itu hanya pendapatku saja, benar atau tidaknya hanya bisa diketahui di pertandinganmu nanti."
"Pendapatmu sangat masuk akal Shirou-kun!" Kata Gu Fei. "Terimakasih banyak aru!"
"Tapi apa kau punya cara untuk mengatasi Rakansen?" Tanya Shirou. "Yang aku tahu seseorang yang sangat ahli dalam rakansen bisa menggunakannya di jarak jauh ataupun dekat. Bahkan sampai bisa mematahkan tulang!"
"Aku cuma pernah mendengar mengenai tehnik itu, kalau melihatnya langsung belum pernah aru," Kata Gu Fei. "Jadi kurasa aku tidak punya cara mengatasi Rakansen aru, Shirou-kun apa kamu pernah melihat seseorang menggunakan Rakansen?"
(Bilang saja sudah pernah,) Kata Archer. (Karena aku Archer Emiya bukan hanya pernah melihat Rakansen, tapi aku juga menguasainya. Makanya sekarang aku akan mentransfer ingatanku padamu mengenai Rakansen dan cara menggunakannya)
Dalam sekejap ingatan Archer mengenai Rakansen masuk ke dalam otak Shirou. Karena transfer ingatan yang mendadak Shirou mengalami sakit kepala yang luar biasa. Akibat informasi dalam jumlah banyak yang masuk ke dalam kepalanya.
"Arrrrrrrrrrgh!" Teriak Shirou sambil memegangi kepalanya yang kesakitan.
"Shi-Shirou-kun!" Gu Fei yang terkejut karena Shirou mendadak berteriak kesakitan sambil memegangi kepalanya langsung memegangi pundak Shirou, karena takut terjadi sesuatu kepada Shirou. "Ada apa denganmu aru?"
Shirou sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan Gu Fei karena sakit kepala yang dialaminya. Dia terus memegangi kepalanya selama beberapa menit, sampai akhirnya transfer ingatan dari Archer selesai dan sakit kepala yang Shirou alami pun berhenti.
"Hah, hah hah," Nafas Shirou terengah-rengah ia merasa benar-benar lega setelah transfer memori dari Archer selesai. Karena proses transfer yang dilakukan menyebabkan sakit kepala yang benar-benar menyakitkan.
"Shi-Shirou-kun!" Kata Gu Fei yang masih memegangi pundak Shirou. "Kamu tadi berteriak kesakitan sambil memegangi kepalamu, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Aku hanya mengalami sedikit sakit kepala karena mencoba mengingat sesuatu," Kata Shirou. "Selebihnya aku tidak kenapa-napa."
"Kamu berteriak kesakitan begitu kamu bilang sedikit sakit?" Kata Gu Fei. "Ingatan macam apa yang kamu coba ingat sampai-sampai kamu sampai mengalami sakit kepala separah itu!"
"Hmm, kalau dijelaskan akan terlalu lama," Kata Shirou sambil mengambil koin dari kantung bajunya. "Aku mencoba mengingat bagaimana cara melakukan ini!"
Shirou menembakkan koin yang tadi diambilnya ke arah tembok yang ada di depannya. Dan koin itu menempel masuk ke dalam tembok, sampai-sampai membuat tembok itu menjadi retak.
"I-itu kan," Kata Gu Fei yang terkejut melihat Shirou menembakkan koin menggunakan tangannya. "Rakansen! Shirou-kun kamu bisa menggunakan Rakansen!"
"Aku bisa menggunakannya," Kata Shirou. "Tapi jujur saja karena aku pernah mengalami amnesia ringan beberapa tahun yang lalu, sehingga ada beberapa ingatanku yang menghilang. Makanya aku tadi memilah-milah memori yang ada di kepalaku supaya bisa mengingat kembali bagaimana cara melakukan Rakansen. Jujur saja proses memilah memori adalah sesuatu yang sangat menyakitkan dan aku sama sekali tidak mau mengalaminya lagi."
"Ah, begitu ya aru," Kata Gu Fei. "Tapi karena sekarang kamu sudah bisa menggunakan Rakansen lagi, berarti kamu bisa membantuku untuk berlatih aru."
"Begitulah," Kata Shirou yang sebenarnya merasa tidak enak karena harus membohongi Gu Fei sedikit. "Jadi Gu Fei-san apa kamu sudah siap untuk kulatih?"
"Tentu saja aru!" Kata Gu Fei. "Mohon bantuannya aru!"
(Kau tahu diriku, kurasa alasanmu pernah mengalami amnesia yang tadi kau ucapkan tadi sangat menyedihkan) Kata Archer.
(Diam kau Archer!) Kata Shirou. (Aku tahu alasan yang kuucapkan sangat menyedihkan! Tapi aku sama sekali tidak punya waktu untuk memikirkan alasan yang tepat!)
"Ayo kita mulai latihannya Shirou-kun !" Kata Gu Fei. "Aku sudah tidak sabar aru!"
"Baiklah!" Kata Shirou. "Ayo kita mulai latihannya!"
Flashback End
Setelahnya Shirou menggunakan Denial of Nothingness untuk membuat koin dalam jumlah yang banyak dan menembaki Gu Fei supaya Gu Fei bisa berlatih untuk melawan Mana.
'Tebakan Shirou-kun benar-benar tepat aru,' Kata Gu Fei dalam hatinya. 'Kalau saja aku tidak berlatih tadi malam, aku pasti akan kesulitan melawan Mana!'
"Luar biasa Gu Fei," Kata Mana yang benar-benar terkejut ketika Gu Fei bisa menghindari semua serangannya dengan mudah. "Kau bisa menghindar dari semua koin yang kutembakkan ke arahmu, aku benar-benar tidak menduganya sama sekali."
"Aku sudah berlatih dengan keras aru," Kata Gu Fei. "Jangan remehkan aku!"
Gu Fei melepas selendang yang ia lilitkan di pinggangnya lalu membuatnya menjadi lurus dan keras dengan mengalirkan ki, ke dalam selendang itu. Gu Fei memang sudah mempelajari ki sedari kecil, tapi karena kemampuannya dalam mengendalikan ki sangat buruk Gu Fei menyerah untuk mempelajari jurus rumit yang menggunakan ki dan hanya mempelajari tehnik penguatan yang sederhana dan mudah dipelajari.
Gu Fei lalu menyerang Mana menggunakan selendangnya yang kini tampak seperti tombak. Gu Fei melepaskan serangan yang bertubi-tubi ke arah Mana dengan kecepatan yang luar biasa, sampai-sampai membuat Mana kewalahan menghindari serangan Gu Fei. Mana bahkan mencoba merusak selendang milik Gu Fei dengan menembakkan koin ke selendang itu, tapi sayangnya karena selendang Gu Fei sudah diperkuat oleh ki, serangan mana tidak berefek apapun pada selendang Gu Fei.
"Peserta Gu Fei menyerang peserta Mana dengan serangan beruntun yang luar biasa menggunakan selendang yang entah bagaimana menjadi seperti tombak!" Kata Kasumi. "Sedangkan peserta Mana walaupun terlihat kesulitan menghindar, tapi bisa menghindari semua serangan beruntun dari peserta Gu Fei, keduanya benar-benar luar biasa!"
Kelelahan mulai tampak pada tubuh Gu Fei dan Mana. Sehingga memaksa keduanya untuk berhenti menyerang dan menghindar, Gu Fei lelah karena harus mempertahankan ki dalam waktu yang cukup lama pada tubuh dan selendang yang ia pakai menyerang.
Dan Mana merasa kelelahan karena harus menghindari serangan Gu Fei yang nyaris tanpa henti dan ki yang ia gunakan untuk menembakkan koin dalam jumlah yamg banyak.
"Nafasmu sudah tampak terengah-engah aru," Kata Gu Fei. "Apa kamu sudah merasa capek Mana?"
"Bukankah kamu juga begitu Gu Fei," Kata Mana. "Keringat mengalir deras dari tubuhmu dan nafasmu juga sudah mulai pendek!"
Keduanya menyadari kalau pertarungan mereka akan segera berakhir, karena tubuh dan stamina mereka sudah hampir mencapai batas.
"Bagaimana kalau kita akhiri dengan serangan berikutnya," Kata Mana. "Terus terang, aku sudah mencapai batasku."
"Aku setuju aru," Kata Gu Fei. "Aku juga sudah benar-benar merasa lelah! Kita akhiri pertandingan yang menyenangkan ini di serangan selanjutnya!"
Gu Fei memulai serangannya terlebih dulu masih menggunakan selendang miliknya. Gu Fei melilit tangan kiri Mana menggunakan selendangnya lalu menarik tubuh Mana ke arahnya karena Gu Fei hendak memukul tubuh Mana untuk mengakhiri pertandingan. Mana yang menyadari tubuhnya ditarik oleh Gu Fei, sudah mempersiapkan setumpuk koin 500 yen ditangan kanannya untuk ditembakkan ke arah Gu Fei.
Saat ini tubuh Mana sudah tepat ada di hadapan Gu Fei karena tarikan Gu Fei menggunakan selendang yang begitu kuat dan tinju dari tangan kanan Gu Fei siap mengenai tubuh Mana. Di saat yang sama Mana sudah siap menembakkan koin 500 yen yang ada di tangan kanannya.
Keduanya menyerang di saat yang sama, tinju Gu Fei tepat mengenai ulu hati dari Mana sedangkan koin yang Mana tembakkan tepat mengenai dagu Gu Fei. Keduanya terlempar ke arah belakang yang berlawanan akibat serangan masing-masing lalu pingsan.
Gu Fei pingsan karena kelelahan dan guncangan di kepala akibat serangan koin yang mengenai dagunya. Sedangkan Mana pingsan karena serangan tinju Gu Fei yang mengenai ulu hatinya.
Kasumi yang terkejut dengan hasil akhir dari pertandingan lalu memeriksa keadaan dari Mana dan Gu Fei. Dan memastikan keduanya sudah tidak sadarkan diri.
"Pertandingan keempat antara Peserta Gu Fei dan Peserta Tatsumiya Mana benar-benar luar biasa!" Kata Kasumi. "Dengan serangan terakhir yang dilakukan oleh kedua peserta, mereka berdua sama-sama pingsan! Artinya pertandingan ini berakhir seri!"
Author Note: Next Negi vs Takamichi Support saya di Pa.treon.com/Raylight25