Illya dan Kuro sudah sadar dari pingsan,dan sudah duduk di kursi mereka kembali sambil memakan sarapan yang sudah dibuat oleh Sella.
Hanya saja wajah mereka masih memerah dan mereka berdua tidak berani memandang wajah Shirou.Dalam hati mereka berkata secara kompak.(Sejak kapan Onii-chan jadi setampan itu?).Shirou menepuk dahinya ketika melihat reaksi dari Kuro dan Illya.Dia menyalahkan dirinya atas reaksi kedua adiknya,kenapa ketika terlahir kembali wajahnya jadi jauh lebih menawan daripada wajahnya yang dulu.
Sementara itu satu lagi maid dari keluarga Emiya yang super pemalas Liz,memandangi Shirou dengan penuh passion dan wajahnya benar-benar memerah sama seperti Kuro dan Illya.Sella yang ada di dapur tidak bereaksi apa-apa selain wajahnya memerah dan sedikit darah yang keluar dari lubang hidungnya.
XxxxxxxxxxxxxxxxX
"Shirou mulai besok kamu akan bersekolah lagi,seragam dan bukunya sudah kusiapkan.Dan kamu akan bersekolah di bagian SMP perguruan Mahora yang dulunya adalah sekolah khusus putri dan baru tahun ini sistem campuran di adakan."Kata Kiritsugu.
"Eeh,Kiritsugu kenapa Shirou-chan tidak sekolah di bagian pria SMP perguruan Mahora?
Bukankah itu akan lebih gampang."Kata Irisviel.
"Tadinya aku mau begitu,tapi bosku yang baru
Kepala Sekolah Konoemon,memintaku agar Shirou dimasukkan ke kelas yang sama dengan cucunya.Sebagai percobaan sistem campuran yang baru saja diterapkan,soalnya di kelas cucunya tidak ada murid lelakinya sama sekali."
Kata Kiritsugu.
"Jadi aku dijadikan kelinci percobaan?"Tanya Shirou yang jelas sudah pasrah akan nasibnya.
"Yah,bisa disebut begitu,"Jawab Kiritsugu.
"Aku dan Iri akan bekerja sebagai dosen di universitas Mahora,Illya dan Chloe akan bersekolah di Sd Mahora."
"Papa,bagaimana dengan Miyu-chan bukankah katanya dia akan ikut bersekolah bersama denganku dan Kuro?"Tanya Illya.
"Miyu akan tiba sore di Stasiun Mahora jadi nanti kamu harus menjemputnya Shirou."Jawab Kiritsugu.
"Oke."Kata Shirou.
Setelah Kiritsugu selesai bicara Sella tiba-tiba saja mengangkat tangannya dan berbicara dengan lantang.
"Nyonya,aku mau protes!karena sekarang kita tinggal disebuah rumah ala Jepang kuno,yang lokasinya berada di sebuah pulau kecil ditengah-tengah danau yang dikelilingi hutan aku jadi susah kalau mau belanja.Karena pasar cukup jauh dari sini."
"Pulau dan rumah ini adalah peninggalan keluarga Emiya yang merupakan salah satu dari keluarga yang mendirikan Akademi Mahora,hutan,danau dan pulau ini juga merupakan properti pribadi milik keluarga Emiya.Aku dan Kiritsugu memutuskan tinggal disini karena Kiritsugu juga lahir dan dibesarkan disini,apa kamu mau bilang kalau aku dan keluargaku tidak boleh tinggal di rumah kelahirannya Kiritsugu? "Irisviel mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum tapi dibalik senyum itu terpancar aura yang betul-betul dingin dan menusuk.Aura itu membuat semua orang di ruangan itu menjadi ketakutan, terutama Sella.Karena aura itu ditujukan padanya.
"Baiklah Nyonya,saya mengerti.Saya tidak akan protes lagi."Kata-kata Sella jadi lebih sopan dan keringat dingin mengucur deras dari pori-pori tubuhnya karena ketakutan.
"Sella kamu berkeringat banyak sekali,lho." Kata Liz.
"Diamlah Liz!"Teriak Sella.
Sisa waktu sarapan pagi di keluarga Emiya dihabiskan dengan diam tanpa obrolan,karena semuanya merasa terintimidasi dengan aura marah yang masih dikeluarkan oleh Irisviel.
XxxxxxxxxxxxxxxxxxX
Sore itu Miyu Emiya baru saja tiba di Akademi Mahora,dan Miyu merasa amat senang.
Karena dia akan bertemu lagi dengan Shirou,sosok kakak yang amat ia sayangi.
Miyu kali ini benar-benar terlahir di keluarga Emiya.Ia terlahir dari adik perempuannya Kiritsugu satu ayah satu ibu yaitu Mariko.Sayangnya karena akhir-akhir Mariko dan suaminya terlalu sibuk,makanya diputuskan agar Miyu tidak ketinggalan sekolah dan bisa tetap diperhatikan,makanya ia dititipkan ke Kiritsugu.
"Miyu-chan!"Teriak Illya sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah Miyu yang baru keluar dari stasiun Mahora.
Melihat Illya sudah menunggunya di depan stasiun Miyu menjadi senang,selain itu disebelah Illya ada Kuro saudara kembar Illya yang juga cukup dekat dengannya.Mereka bertiga berpelukan untuk melepas rindu.
Miyu lalu melayangkan pandangannya pada Shirou yang ada di belakang Illya.Wajahnya memang berbeda dari Shirou yang ia kenal karena yang ini lebih tampan.Tapi aura nyaman yang dkeluarkannya dan rambut merah acak-acakan tidak mungkin membuatnya tidak mengenali kakak lelaki yang amat ia sayangi.
Miyu melepas pelukannya lalu berjalan ke arah Shirou.
"Onii-chan aku sangat senang bertemu denganmu lagi!"Miyu memeluk Shirou jauh lebih erat dari pelukannya ke Illya dan Miyu.
Karena Shirou entah kenapa memiliki ingatan dirinya yang berasal dari dunia Miyu.Ia secara reflek memeluk Miyu,dan hal ini tentu saja membuat kedua adiknya yang lain marah besar.
"Miyu-chan!"Teriak Illya dan Kuro yang langsung menarik Miyu dari tubuh Shirou.
Illya dan Kuro masing-masing memegangi tangan Shirou.Kuro di tangan kanan dan Illya di tangan kiri kedua melotot tajam ke arah Miyu.
Miyu yang memang tidak terlalu pandai menunjukkan emosinya hanya membalas pandangan tajam keduanya dengan tatapan kosong.Tapi dihatinya ia tetap marah karena reuninya dengan Shirou diganggu,dan Miyu sadar kalau Illya dan Kuro adalah saingannya dalam memperebutkan hati Shirou.
Shirou yang melihat ketiga adiknya sedang dalam suasana panas ingin sekali memegang dahinya untuk menunjukkan perasaan "kok semuanya jadi begini"tapi sayangnya karena kedua tangannya dipegang erat oleh Illya dan Kuro ia sama sekali tidak bisa melakukan itu dan hanya bisa menghela nafasnya.
XxxxxxxxxxxxxxxxxxxX
Pagi itu Shirou,Illya,Miyu dan Kuro berjalan ke arah sekolah dengan santai.Karena rumah mereka amat dekat dengan sekolah masing-masing,ditengah jalan Shirou berpisah dengan ketiga adiknya.Sebab ia masih harus berjalan sedikit lagi untuk mencapai bagian SMP.Ditambah ia harus ke kantor kepala sekolah untuk memberikan titipan surat dari ayahnya ke kepala sekolah Konoemon.
Sambil berlari ke arah sekolah barunya,Shirou bisa melihat kalau ada banyak sekali murid yang berlarian di jalanan luas yang cukup untuk menampung 5 Jalur mobil.Ada murid yang naik sepeda,skateboard,in-line skate bahkan ada yang naik motor.Ada juga murid perempuan yang melompat dari atap ke atap bagaikan ninja.Bahkan ada yang sambil berjualan bekal makanan.Shirou berhenti sebentar dan membandingkan Mahora dengan kehidupan sekolahnya di dunia yang dulu di Fuyuki,keramaian di Mahora ini adalah suatu hal yang baru dan menyegarkan baginya.
Setelah ia berhenti bernostalgia Shirou kembali fokus,kepada hal yang ada di sekelilingnya dan mulai berlari lagi.Di depan Shirou ada 2 orang gadis yang seumuran dengan sedang berlari juga yang satu berambut oranye dengan gaya twintail dan yang satu lagi berambut hitam panjang disamping mereka berdua ada seorang anak kecil seumuran dengan Illya yang memiliki warna rambut yang sama dengannya bahkan sampai ke warna hitam di bagian belakang.Anak kecil itu berkata kepada cewek yang berambut twintail.
"Maaf tapi kamu mungkin akan patah hati,lho."
"Apa katamu bocah!"Gadis itu terkejut dengan perkataan si anak kecil.Merasa kesal ia lalu mengangkat anak kecil itu tinggi-tinggi dengan cara mencengkram kepalanya.
"Aku ini benci dengan anak kecil tahu!apalagi tipe sepertimu yang suka bicara seenaknya!"
"Ah,Asuna marah-marah lagi,Asuna turunkan bocah itu!dia masih anak-anak!"Gadis yang berambut hitam berusaha menolong si anak kecil tapi gadis bernama Asuna itu sama sekali tidak mau mendengarkan.
Shirou lagi-lagi membenci keberuntungan level E miliknya.Yang selalu membawanya pada masalah,sebelumnya ketika ia melihat dari belakang Shirou bisa merasakan kalau 3 orang yang ada di depannya bukan manusia biasa.
Makanya ia melakukan Analisa Struktur pada mereka bertiga,ia terkejut karena ketiganya jelas punya keunikan masing-masing.Gadis yang berambut hitam panjang memiliki energi sihir yang amat besar,ditambah energi itu setipe dengan ibunya tipe penyembuhan.Gadis yang bernama Asuna energi sihirnya biasa saja tapi ada sesuatu didalam tubuhnya yang seakan menolak Analisa Struktur milik Shirou tapi tidak sepenuhnya dan Shirou bisa tahu kalau sesuatu yang ada didalam gadis itu adalah semacam anti sihir.Dan anak kecil yang berwarna rambut sama dengannya memiliki energi sihir yang besarnya hampir setara dengan gadis berambut hitam ditambah ia bisa merasakan suatu ikatan dengan anak kecil itu yang entah apa.Dan sekarang karena anak kecil itu membutuhkan pertolongan tidak mungkin dia hanya diam saja.
"Hei,diakan hanya sedikit jujur.Bisa tolong kamu turunkan dia dari cengkramanmu?"
Kata Shirou sambil mendekati mereka bertiga.
Mereka bertiga terkejut karena mendengar kata-kata Shirou dan mereka melihat ke arahnya.Terutama si anak kecil yang seperti melihat hantu ketika Shirou muncul muka anak kecil itu benar-benar menjadi pucat pasi.
"Kau jangan ikut campur!ini urusanku dengannya!"Kata Asuna ke Shirou dengan wajah yang terlihat amat marah.
"Tapi kamu umurmu lebih tua darinya bukan?
Bukankah kamu hanya akan mempermalukan dirimu sendiri kalau kamu menyiksanya begitu?
"Kata Shirou.
Muka Asuna memerah karena malu,dia sadar kalau kata-kata Shirou ada benarnya.Asuna lalu melepas cengkramannya dari anak kecil itu lalu anak kecil itu pun terjatuh ke tanah.
"Anggap dirimu beruntung bocah!"Kata Asuna sambil memunggungi anak kecil itu dan Shirou.
"Maafkan Asuna,ya,"Kata gadis yang berambut hitam sambil menarik tangan Negi untuk membantunya berdiri."Sifatnya memang seperti itu."
"Tidak apa-apa,"Kata anak kecil itu sambil berdiri dibantu gadis itu."Aku juga salah karena berbicara sembarangan."
Anak kecil itu lalu menengok ke arah Shirou,ia masih agak shock karena wajah Shirou benar-benar mirip dengan wajah ayahnya, kecuali di model rambutnya.
"Kakak sudah menolongku,"Kata anak kecil itu pada Shirou."Terimakasih banyak."
"Sudahlah,"Kata Shirou."Menolong seseorang yang sedang dalam kesulitan adalah yang wajar bukan."
XxxxxxxxxxxxxxxxxxX
Secara diam-diam Asuna memandang ke arah Shirou.Wajahnya yang tampan membuat hatinya berdetak amat kencang.Apalagi dia bisa merasakan nostalgia dan rasa nyaman ketika ia memandang wajahnya,entah kenapa ia merasa sudah lama mengenal Shirou.Tapi karena takut ketahuan wajahnya amat memerah Asuna tetap membelakangi Negi dan Shirou.
XxxxxxxxxxxxxxxxxxxxX
Konoka Konoe mengenali Shirou Emiya saat pertama kali ia melihat Shirou muncul menolong Negi.Sebab beberapa hari yang lalu kakeknya kepala sekolah perguruan Mahora,sudah menunjukkan foto orang yang akan bergabung ke kelasnya Konoka sebagai satu-satunya murid laki-laki.Begitu melihat foto Shirou,Konoka langsung ingat kalau Shirou adalah anak lelaki yang dulu pernah ia temui sewaktu ia masih tinggal di Kyoto.Sifat Shirou yang amat baik padanya ketika dulu mereka bermain bersama meninggalkan kesan yang mendalam di hatinya,dan Konoka tidak pernah melupakan Shirou semenjak pertemuan itu walaupun mereka hanya pernah bertemu sekali.
Dan soal Negi,ia baru ingat kalau kakeknya bilang akan ada guru baru yang akan mengajar bahasa Inggris dan menggantikan wali kelas mereka yang sekarang yaitu Takahata sebagai wali kelas yang baru.Kakeknya juga sudah memperlihatkan foto Negi bersamaan dengan foto Shirou,terus terang Konoka merasa mereka berdua memiliki banyak kemiripan,hanya model rambut dan umurnya saja yang berbeda.
"Negi Springfield-sensei dan Shirou Emiya-kun, izinkan aku memperkenalkan diri pada kalian berdua.Namaku adalah Konoka Konoe cucu dari kepala sekolah perguruan Mahora,"Kata Konoka."Aku mengucapkan selamat datang di perguruan Mahora kepada calon teman sekelasku dan calon wali kelas baruku."
Mendengar perkataan Konoka keduanya cukup terkejut karena Konoka bisa mengetahui siapa mereka dan apa tujuan mereka ada di Mahora.
"Kalau begitu Konoka-san bisa antar aku menemui kakekmu?aku punya sesuatu yang harus aku antarkan kepada kakekmu."Kata Shirou.
"Anu,bisa antarkan aku juga?"Kata Negi."Aku harus melapor ke kepala sekolah dulu sebelum mulai mengajar."
"Baiklah aku akan mengantar kalian berdua menemui kakekku!"Kata Konoka.
Sedangkan Asuna menjadi shock ketika mendengar kalau Shirou lelaki yang menarik perhatiannya adalah teman sekelas baru mereka ditambah Takahata wali kelas kesayangannya akan digantikan seorang anak kecil?Asuna benar-benar butuh penjelasan dari Konoka.
"Konoka!apa maksudnya dengan lelaki yang mengguruiku tadi menjadi teman sekelas kita,ditambah anak kecil itu akan menjadi wali kelas baru yang akan menggantikan pak Takahata!jelaskan sekarang juga!"Kata Asuna.
"Penjelasannya nanti saja Asuna,kamu ke kelas duluan.Aku harus mengantar Negi-sensei dan Shirou-kun menemui kakek,"Kata Konoka.
"Negi-sensei dan Shirou-kun ayo ikut aku,aku akan mengantar kalian ke kantor kakekku."
Shirou dan Negi pergi mengikuti Konoka unbtuk menemui kakeknya,sedangkan Asuna masih terdiam melongo karena ucapan Konoka sebelumnya sampai suara bel yang berbunyi membuatnya tersadar kalau ia terlambat masuk
ke kelas.
Author Note:Seharusnya di chapter ini ada adegan memalukan Asuna,tapi rasanya adegan yang berasal dari manga itu terlalu berlebihan untuk sebuah fans service makanya tidak jadi saya masukkan.