Maharani meremas sarung bantal yang menjadi alas kepalanya ketika dirinya kembali terombang-ambing dalam kenikmatan. Dan ketika akhirnya ia tiba di puncak gairahnya, Maharani melenguh panjang. Ia tidak mampu mengendalikan tubuhnya yang bergetar setelah ia merasakan kembali kenikmatan tersebut.
Bara yang berada di atasnya ikut terengah-engah sambil menatap wajah Maharani. Ketika wanita itu perlahan kembali membuka matanya, Bara tersenyum dan langsung mencium keningnya.
Ia lalu beringsut ke sebelah Maharani dan merentangkan tangannya. Ia membiarkan lengannya terbuka agar Maharani bisa kembali memeluknya.
"Kita mau kembali ke Jakarta jam berapa?" tanya Maharani. Matanya terpejam ketika ia bertanya pada Bara.
"Setelah makan malam. Gimana?" Bara balik bertanya pada Maharani.
Maharani mengangguk pelan. "Atur aja."
Bara berdecak pelan. Ia kemudian melirik Maharani yang nampaknya mulai tertidur di dalam pelukannya. Ia lalu membelai rambut Maharani dan kembali mencium keningnya.