Bara mengerutkan keningnya sambil sedikit menyipitkan matanya karena cahaya matahari yang menerobos masuk ke dalam kamarnya.
"Breakfast on the bed," seru Maharani sambil memasuki kamar Bara.
Bara mendesah pelan sembari menoleh ke arah pintu kamarnya. "Why'd you never listen to me, Rani?"
Maharani meletakkan baki berisi sarapan yang sudah ia siapkan untuk Bara di meja yang ada di kamar Bara. Ia kemudian menghampiri Bara dan mencium bibirnya.
"Hidup kamu bakal hambar kalo aku jadi wanita yang terlalu penurut," ujar Maharani setelah mencium bibir Bara.
Bara menghela napas panjang lalu tertawa pelan. "Gara-gara itu juga aku bisa cepat ubanan karena terlalu mikirin kamu."
"Aku bakal tetap cinta sama kamu kok, meskipun nanti kamu ubanan," sahut Maharani.
Bara mengusap-usap kepala Maharani sambil tersenyum lebar. "Mbok Nah bikinin apa buat sarapan?"
"Dia cuma buatin nasi goreng sama telur mata sapi. Tapi lengkap pakai kerupuk udang sama acar," jawab Maharani.