Setelah Ben pergi meninggalkan ruang kerja Bara, Pak Haryo kembali berbicara pada Pak Agus. "Gus, rasanya nama itu tidak asing di telinga saya."
Pak Agus mendesah pelan sambil menatap Pak Haryo. "Kamu pikir, kamu saja yang merasa begitu. Meskipun sudah sangat lama, tapi rasanya saya tidak asing sama nama itu."
Keduanya kemudian sama-sama terdiam dan mencoba mengingat tentang nama tersebut. Di saat keduanya sedang berusaha mengingat-ingat nama Bambang Tri Wardoyo, ponsel Pak Agus tiba-tiba berdering.
Pak Agus segera mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan segera menjawab telpon tersebut. "Ya, halo. Bagaimana? Apa kamu sudah mendapatkan nama siapa pemilik rumah yang saya minta kemarin?"
"Maaf menunggu lama. Kamu tahu sendiri kan, bukan pekerjaan mudah untuk mencari nama pemilik tanah dan bangunan. Saya harus membuka banyak berkas dan--"
Pak Agus cepat-cepat menyela. "Bingkisannya sudah dikirim ke rumah kamu."