Setibanya di depan pintu kamar tempat mereka menginap, Bara mengeluarkan kartu untuk membuka pintu kamar tersebut tanpa menurunkan Maharani dari bahunya. Begitu pintu kamar membuka, ia segera masuk dan menutup kembali pintu di belakangnya.
"Udah sampe. Turunin aku sekarang," ujar Maharani.
Bara mengabaikannya dan tetap menggendong Maharani sampai ke area kamar tidur. Ketika mereka tiba di dekat ranjang, Bara segera menghempaskan tubuh Maharani ke atas ranjang.
Setelah tubuhnya mendarat di atas ranjang, Maharani memperhatikan Bara yang sedikit terengah di hadapannya. Ia kemudian membuka kancing kemejanya satu per satu di hadapan Maharani. Tanpa sadar Maharani menelan ludahnya begitu Bara menghempaskan kemeja yang ia kenakan di lantai.
Melihat Bara yang berdiri sambil bertelanjang dada di hadapannya membuat hasrat Maharani bangkit. Aroma yang menguar dari tubuh Bara begitu menggodanya melebihi aroma steik daging yang tadi ia makan. Ia ingin segera menyentuh tubuh itu.
