Maharani memperhatikan atasannya yang sedang memberikan keterangan di depan kantor mereka. Ia nampak sangat kesal karena atasannya itu tidak berdiskusi dahulu dengannya sebelum ia memutuskan untuk memberikan keterangan pers tersebut. Ia mendengus kesal lalu berjalan masuk ke dalam dan melangkah menuju ruang kerja atasannya.
Rendi yang melihat Maharani tiba-tiba melangkah masuk segera mengikuti langkahnya. "Tunggu, Ran!" seru Rendi sambil mengikuti Maharani yang sedang melangkah cepat menuju ruang atasan mereka.
Maharani menoleh sekilas lalu kembali mengalihkan pandangannya. Ia tidak menyangka Pak Burhan yang ia hormati tega berbuat demikian padanya. Ia pikir Pak Burhan tidak akan ikut campur dalam kasus pembunuhan Pito, Tetapi pada kenyataannya, ia malah mengambil langkah yang sama sekali tidak ia duga sebelumnya.