Bang Ojal membuka kain hitam yang menutupi wajah pria yang ia bawa. Pria itu segera menengadahkan kepalanya dan menatap Bang Ojal dengan tatapan penuh kebencian. Sementara itu, Bang Ojal tersenyum riang ke arahnya. "Kita ketemu lagi," sapa Bang Ojal.
Pria itu segera memalingkan wajahnya sembari mendengus kesal. "Sialan. Pasti orang itu berkhianat," gumamnya pelan.
Bang Ojal mendekatkan telinganya pada pria itu. "Apa? Siapa yang berkhianat?"
"Pasti pria yang mengantar saya yang sudah berkhianat. Harusnya dia membawa saya pergi jauh dari tempat ini," jawab pria tersebut.
Bang Ojal segera menggelengkan kepalanya. "Ngga ada yang berkhianat di sini. Atasan kamu yang sudah membuang kamu."
"Ngga mungkin dia membuang saya," sergah pria tersebut.
"Kenyataannya begitu," sahut Bang Ojal. Ia kemudian menepuk-nepuk pipi pria tersebut. "Terima saja."