Maharani terbangun di tempat tidurnya. Ia melenguh pelan sembari meregangnya tubuhnya. Ia merasa tidurnya tadi malam adalah tidurnya yang paling nyenyak. Ia terdiam sesaat di ranjangnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Tangannya meraba-raba ranjangnya dan ia mengambil bantal yang ada di sebelahnya.
Ia membenamkan wajahnya pada bantal tersebut. Ia menghirup dalam-dalam aroma tubuh Bara yang masih tertinggal di bantal tersebut. "Kayanya bantal ini ngga bakal gue cuci," gumamnya pelan sembari tersenyum.
"Dia pake parfum apa, sih? Wanginya bisa enak begini." Sekali lagi Maharani memeluk bantal tersebut sembari membenamkan wajahnya.
Setelah beberapa saat berbaring di tempat tidurnya, Maharani akhirnya memilih untuk segera bangkit dari tempat tidurnya. "Aah," rintih Maharani ketika ia hendak berdiri dari tempat tidurnya. Ia menggigit bibirnya sembari menahan rasa perih yang baru ia rasakan di antara kedua pahanya.