Pak Haryo memandangi apa yang terjadi di dalam kamar rawat Bara dari jendela kecil yang ada di pintu kamar rawat Bara. Ia mendesah panjang menyaksikan Bara yang sekali lagi harus menelan pil pahit kehidupan.
"Dirga sudah tiba," bisik Pak Agus ketika ia menghampiri Pak Haryo.
Pak Haryo manggut-manggut. "Ben dan yang lain bagaimana?"
"Mereka sudah memulai penyelidikan. Saya sudah minta Dirga untuk bergabung bersama mereka," terang Pak Agus.
"Bagus. Pastikan pelakunya tertangkap dan buat dia membayar apa yang sudah dia lakukan," ujar Pak Haryo.
Ia kemudian meraih gagang pintu kamar rawat Bara dan hendak masuk ke dalam. Namun ternyata Bara sudah lebih dulu keluar dari kamar rawatnya. Pak Haryo terkejut melihat Bara yang keluar dari dalam kamarnya dengan wajah yang pucat.
Pak Haryo meraih lengan Bara. "Bara?"