Setibanya di IGD rumah sakit, Bara turun dari ranjangnya meski harus melawan Perawat yang sedang mengobati lukanya. Benaknya hanya tertuju pada Maya yang sudah lebih dulu dibawa ke rumah sakit. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar ruang IGD untuk mencari Maya. Matanya kemudian melihat gaun pengantin Maya yang menjuntai ke lantai dari balik sebuah tirai dan segera berjalan ke arahnya.
Dengan napas yang terengah-engah, Bara berusaha berjalan menghampiri ranjang tempat Maya sedang dirawat. Berulang kali ia menggelengkan kepalanya untuk terus mendapatkan kesadarannya. Segala rasa sakit yang menghujam di tubuhnya seolah tidak ia rasakan. Ia bahkan tidak peduli dengan Perawat yang berusaha menahannya dan terus melangkah menuju Maya.
Bara akhirnya bisa melihat Maya yang kini sedang berbaring dan dikelilingi oleh beberapa orang Dokter dan Perawat. Ia menatap monitor yang memantau denyut kehidupan Maya.