Maya langsung datang menjenguk Bara sepulangnya ia dari melakukan pemotretan. Bara menyambut Maya yang berdiri di bibir pintu kamar rawatnya dengan tersenyum cerah. Maya hanya bisa menghela napas melihat wajah kekasihnya itu lebam di beberapa bagian.
Maya berdecak sambil geleng-geleng kepala, lalu mengecup puncak kepala Bara. "Apa kata Dokter?"
"Ngga apa-apa, cuma retak sedikit," jawab Bara.
"Yakin?"
"Iya, Dokter bilang, tiga minggu juga sudah pulih kalo gue ngikutin semua larangannya."
Maya menggenggam tangan Bara, lalu menempelkan dahinya di punggung tangan Bara sebentar. Ia kemudian kembali beralih menatap Bara. "Kenapa, sih, Hanggono itu suka banget ngirim orang buat ngehajar lu."
Bara tertawa pelan. Namun sebentar ia meringis kesakitan. "Mungkin dia ngefans sama gue."
"Terus orang yang ngehajar lu gimana?"
"Udah dibawa Arga ke kantor polisi. Tadi pagi dia ternyata datang lagi buat nyari berkas yang dia cari."
"Good, dia pasti diproses, kan?"