Bara membuka matanya dan mendapati apartemennya sudah dalam keadaan menyala. Seorang pria berjalan mondar-mandir di apartemennya seperti sedang mencari sesuatu. Bara mencoba untuk bangun dari lantai tempatnya berbaring. Namun kemudian ia menyadari tangan dan kakinya dalam posisi terikat.
"Shit," rutuk Bara.
Bara akhirnya mencoba untuk bangun dan berhasil duduk di lantai. Ia masih memandangi pria yang sedang mengobrak-abrik apartemennya. Dengan tangannya yang masih terikat di belakang tubuhnya, Bara mencoba meraih ponselnya yang masih ada di saku celananya.
Dengan sedikit mengerang kesakitan, Bara akhirnya bisa mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Pria yang sedang mengobrak-abrik apartemen Bara, tiba-tiba berjalan menghampirinya. Bara bahkan belum sempat membuka ponselnya. Ia lantas menyembunyikan ponselnya di belakang tubuhnya.
Pria itu menarik kerah kemeja Bara. "Lu sembunyiin dimana berkas itu?"
Bara tertawa pelan. "Pasti suruhan Hanggono."