"Benar kamu Axel anaknya Yasmin?" pekik wanita paruh baya tersebut begitu Axel memperkenalkan dirinya.
Axel mengangguk sambil tersenyum kikuk.
"Ayo masuk ke dalam," ajak wanita tersebut sambil menuntun lengan Axel. "Maaf rumahnya sempit."
Axel mengedarkan pandangannya ke seisi rumah. Menurut Axel rumah yang saat ini ia datangi cukup luas. Apalagi untuk ukuran seorang wanita paruh baya yang tinggal seorang diri.
"Masih lebih sempit kostan saya, Bu," sahut Axel.
Wanita itu menatap Axel tidak percaya. "Kamu ngekost? Bukannya keluarga papamu itu kaya? Apa mereka menelantarkan kamu?"
"Lebih enak ngekost," timpal Axel.
Kasmira menghela napasnya. "Harusnya saya tidak menuruti keinginan Yasmin untuk mengantar kamu ke rumah papamu. Dari awal bertemu dengannya saya sudah curiga dia tidak akan merawat kamu dengan baik."
Axel segera menggeleng. "Ngga, Papa merawat saya dengan baik, kok."
"Tapi, pasti ngga ada yang suka dengan kehadiran kamu, kan?" tanya Kasmira penuh selidik.