Bara tiba di apartemennya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa yang ada di ruang keluarganya. Kepalanya terasa berputar-putar karena ia belum sempat beristirahat sejak semalam.
"Ini mau ditaro dimana, Bar?" tanya Ben yang ikut masuk ke dalam apartemen Bara.
Bara mengangkat sedikit kepalanya. "Taro sini aja dulu." Ia menunjuk pada meja yang ada di depannya.
Ben segera meletakkan tas berisi berkas-berkas milik Pak Angga di meja yang ada di hadapan Bara.
"Thanks, Ben," ujar Bara. Ia kembali menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.
"Ya udah, gue tinggal ke bawah dulu," ujar Ben.
Bara mengangguk tanpa mengangkat kepalanya dari sandaran sofa.
Ben tertawa pelan melihat Bara yang sepertinya sudah tidak sanggup menahan kantuknya. Ia pun kemudian melangkah keluar dari apartemen Bara.