Pak Haryo duduk di dalam paviliun milik Pak Angga sambil memandangi Pak Angga yang terduduk di sudut ruangan. Kedua tangannya terikat dan ia bersandar di dinding dengan penampilannya yang sudah sangat berantakan.
Pak Haryo mendesah pelan. "Kenapa kamu bisa berakhir seperti ini."
Pak Angga tertawa miris sambil menatap ke arah Pak Haryo sebentar lalu kembali menyandarkan kepalanya ke dinding. Ia tersenyum sendiri sambil menatap lantai di hadapannya.
Pak Agus masuk ke dalam paviliun tersebut dan menghampiri Pak Haryo. "Dokternya sudah datang."
Pak Haryo segera berdiri dan menghampiri Dokter yang dibawa Pak Agus. "Maaf mengganggu waktu istirahat anda." Ia menyalami Dokter tersebut.
Dokter itu menganggukkan kepalanya sembari menjabat tangan Pak Haryo. "Kalau situasi tidak mendesak, Bapak pasti tidak akan menghubungi saya di jam seperti ini."
Pak Haryo tersenyum pada Dokter tersebut. Ia melepaskan jabat tangannya dan menoleh pada Pak Angga. "Tolong rawat dia dengan baik."