Dua orang Pengawal Pak Angga membawa Damar ke kediaman Pak Angga yang terletak di kawasan Pondok Indah. Ucapan Pak Angga benar-benar sudah mengunci Damar. Ia sama sekali tidak melawan ketika dua orang Pengawal itu membawanya.
----
"Kamu mau saya menyingkirkan kamu, kan?" tanya Pak Angga sebelum dua orang pengawalnya membawa Damar.
Damar hanya diam seribu bahasa meskipun ia mendengar ucapan Pak Angga. Ucapan Pak Angga sebelumnya yang terus terngiang-ngiang di dalam kepalanya.
Pak Angga menampar pelan pipi Damar. "Jawab!"
Damar mendengus pelan sambil menatap Pak Angga.
"Kamu masih berani menatap saya seperti itu? Manusia menjijikkan seperti kamu, tidak pantas menatap saya seperti itu."
Damar merunduk. "Tolong," ujarnya pelan hampir terdengar seperti sebuah bisikan.
Pak Angga mendekatkan telinganya kepada Damar. "Kamu ngomong apa barusan? Tolong?"
Damar kembali mendongakkan wajahnya dan menatap Pak Angga. Kini dengan tatapan memelas. "Tolong, jangan sakiti Papa dan Kimmy."