Damar masih berada di kantornya ketika Pak Bima menelponnya. Pak Bima yang sedang berada di Singapura untuk menemui Jurnalis yang mengatakan bahwa ia mempunyai daftar nam Pejabat dan Pengusaha Indonesia yang terlibat dalam sebuah skandal firma hukum internasional dalam membuat perusahaan alias.
"Ya, Pa," sahut Damar.
"Papa sudah mendapatkan nama-namanya. Sepertinya Hanggono juga mengincar informasi itu," ujar Pak Bima.
"Papa bertemu Hanggono?"
"Jurnalis yang menemui Papa mengatakan bahwa Hanggono juga menghubunginya. Beruntung dia lebih mempercayai kita daripada Hanggono. Jadi dia memberikannya pada kita."
"Papa hati-hati. Kalau Hanggono tahu Papa memiliki informasinya, dia pasti akan mengincar Papa."
"Tenang saja, Papa sama Pak Agus sudah menangani itu. Hanggono akan berpikir dua kali untuk merebutnya."
"Gimana Papa menanganinya?"
Damar bisa mendengar Pak Bima tertawa pelan setelah mendengar pertanyaannya.
"Papa mengundang satu orang lagi untuk datang bersama kita."