Damar yang merasa penasaran dengan brankas rahasia milik Pak Angga memutuskan untuk memeriksanya sendiri ke ruangan Pak Angga. Sebelum masuk ke dalam ruangan Pak Angga, Damar menanyakan keberadaan Pak Angga pada sekretarisnya.
"Bapak ada di dalam?" tanya Damar pada Sekretaris Pak Angga.
Sekretarisnya menggeleng. "Bapak baru aja keluar. Pak Damar ada keperluan apa? Nanti saya sampaikan."
Damar tersenyum. "Ngga, kok. Cuma nanya aja." Ia kemudian berpura-pura pergi meninggalkan meja Sekretaris tersebut. Begitu Sekretaris Pak Angga kembali berkutat dengan pekerjaanya, Damar mengendap-endap mendekati pintu ruang kerja Pak Angga.
Damar berhasil masuk ke dalam ruang kerja Pak Angga tanpa diketahui oleh sekretarisnya. Ia segera menuju lukisan yang ada di belakang meja kerja Pak Angga. Damar menelan ludahnya saat melihat lukisan tersebut. Ia kemudian mengintip ke sisi lukisan dan menariknya perlahan.