Kimmy dan Pak Bima menunggui Damar di apartemennya. Semalaman mereka terus menjaga Damar yang sering terbangun tiba-tiba dan menjadi seperti orang ketakutan. Pagi hari, pada saat Pak Bima terbangun dari tidurnya, ia kembali menemukan Damar sedang duduk memeluk kedua kakinya di sudut kamar.
Pak Bima lantas menghampiri Damar dan berjongkok di sebelahnya. Ia membelai lembut kepala Damar.
"Damar," panggil Pak Bima.
Perlahan-lahan Damar menengadahkan kepalanya dan menatap Pak Bima. "I'm tired. My past haunted me. My father, my mother, every people that I've know, they want me to join with them."
"I'm your father," ujar Pak Bima lembut. "I'm here with you."
Seolah tidak menghiraukan ucapan Pak Bima. Damar mengalihkan pandangannya ke arah lain dan berbicara sendiri. "Mereka semua sudah meninggal. Kenapa mereka masih minta saya untuk ikut bersama mereka?" Damar terdiam kemudian kembali menatap mata Pak Bima. "Apa itu artinya saya akan mati?"