"Kalian sudah mengantarnya?" tanya Hanggono kepada anak buahnya yang mengantar Damar pulang.
Kedua anak buahnya menganggukkan kepalanya.
"Bagus. Saat ini dia pasti sedang merasakan efek dari obat yang tadi kita suntikkan padanya," ujar Hanggono.
Hanggono tersenyum pelan. "Pasti dia sedang kesakitan sekarang." Ia kemudian berdecak pelan. "Kalian pikir kalian bisa mengalahkan saya dengan mudah." Hanggono kembali beralih pada kedua anak buahnya. "Kerja bagus. Kalian boleh pulang sekarang."
Kedua anak buah Hanggono mengangguk pelan, lalu mereka undur diri dari hadapan Hanggono.
----
"Damar, sadar, Dam." Bara menepuk-nepuk pelan pipi Damar untuk menyadarkannya. Sementara Kimmy sibuk menelpon Dokter untuk segera datang pada mereka.
Damar sama sekali tidak menjawab panggilan Bara. Tubuhnya menggigil tidak keruan, namun bulir-bulir keringat sebesar biji jagung membasahi keningnya. Ia meringkuk di sofanya. Wajahnya memucat. Damar juga berulangkali melenguh kesakitan.