Damar tiba di bar Millenium. Ia segera memarkirkan mobilnya di lantai basement dan setelah itu berjalan menuju lemari besi yang menjadi aksesnya untuk masuk ke dalam ruang rahasia yang mereka gunakan.
Arga dan Ben menoleh bersamaan begitu mendengar pintu ruang rahasia mereka terbuka. Arga segera mengganti tampilan layar monitor menjadi tampilan layar CCTV yang ada di luar tempat persembunyian mereka. Bara pasti tidak ingin Damar tahu, bahwa Damar juga sedang diawasi.
"Ben, gue minta beberapa alat lu." Tanpa berbasa-basi Damar segera meminta alat-alat yang digunakan Ben untuk melakukan penyadapan.
Ben sedikit mengernyitkan dahinya. "Buat apa?"
"Sore ini gue mau ke tempat Hanggono, ini kesempatan buat kita," jawab Damar.
"Butuh berapa kira-kira?" tanya Ben.
"Lima, cukup ngga kira-kira?" Damar balik bertanya pada Ben.
"Kalau lu bisa masang itu di tempat yang sangat strategis, gue rasa lima cukup."