Bara segera menghubungi Damar begitu ia sudah masuk ke dalam kamarnya. Ia pun mengunci pintu kamarnya agar tidak ada orang yang masuk. Pesan yang dikirimkan Damar sedikit mengganggunya. Bara segera menelponnya.
"Lu gila apa mau berhadapan langsung sama Hanggono?" Tanpa basa-basi Bara langsung bertanya pada Damar.
"Wait, dengerin penjelasan gue dulu," sahut Damar.
"Lu ngga sadar kalo ide lu itu bisa membahayakan lu sendiri?"
"Gue sadar, amat sangat sadar. Tapi, cuma itu yang saat ini kepikiran sama gue."
"Kalau lu sadar, terus kenapa lu mau jalanin rencana lu itu?"
"Ini semata-mata bukan untuk ngelindungin perusahaan, tapi ini juga buat ngelindungin diri gue sendiri. Gue ngga tahu kalo saham yang dulu diberikan Hanggono itu ternyata hasil pencucian uangnya selama ini."
"WHAT?" Bara segera menutup kembali mulutnya setelah tidak sengaja berteriak. "Lu tahu dari mana itu hasil pencucian uang?"