Bara memandangi cahaya matahari yang menerobos masuk ke dalam kamarnya. Dua hari lagi acara tahunan MG Group akan dilaksanakan. Persiapannya untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya juga hampir usai. Malam ini ia akan kembali ke Millenium untuk menemui Damar dan membicarakan persiapannya.
Ponsel Bara tiba-tiba bergetar. Bara segera melihat nama penelponnya. "Iya, Ga."
"Alat-alat yang dipesan Reno masih ada yang tertahan di Bea Cukai," terang Arga.
"Itu biar gue yang urus."
"Sama satu lagi, Reno katanya mau bawa teman buat bantuin dia instalasi alat-alatnya. Gimana menurut lu?"
"Ngga apa-apa. Reno pasti butuh bantuan buat pasang semua alatnya."
"Oke, kalau lu ngga masalah."
"Oke." Bara mematikan sambungan telponnya dan segera keluar dari kamarnya.
Ia lalu pergi menemui Pak Agus yang sudah menunggunya di ruang makan. "Bapak punya kenalan di Bea Cukai?"
"Ada apa?"
"Ada beberapa alat pesanan saya yang tertahan di Bea Cukai."