Pagi-pagi Bara sudah pergi meninggalkan kediaman Pak Haryo. Tujuannya kali ini bukanlah pergi ke kantor melainkan pergi ke selatan Jakarta untuk menemui orang yang pernah memasang penyadap di ponselnya. Untuk hari ini, alih-alih didampingi oleh Pak Agus, Bara meminta Arga yang pergi untuk menemaninya.
Sepanjang jalan, Arga tampak terdiam sambil mengendarai mobil yang mereka naiki.
"Lu kenapa diam aja?" Tanya Bara.
Arga menoleh kaget pada Bara. "Hah? Apa?"
"Lu kenapa diam aja?" Bara kembali bertanya.
"Oh," sahut Arga. Ia kemudian kembali terdiam.
Bara berdecak heran melihat reaksi Arga. Ia lalu ikut terdiam dan mengalihkan perhatiannya pada jalanan.
Ketika Bara memilih untuk ikut diam, Arga justru memulai pembicaraan. "Semalam itu suara tembakannya Pak Haryo?"
Bara menoleh pada Arga. "Jadi, lu daritadi diam mikirin itu?"
Arga mengangguk.
"Iya, itu tembakannya Eyang," jawab Bara tenang.
"Bang Ojal tadi pagi gue lihat udah ngga ada. Dia kemana?"
"Dia pulang ke tempatnya."