Lewat tengah hari, Bara kembali terbangun. Kepalanya sudah tidak terlalu nyeri seperti sebelumnya. Bara terduduk dan berusaha turun dari tempat tidur. Namun ia mengalami sedikit kesulitan karena tangannya masih dipasangi selang infus. Dengan hati-hati Bara berdiri sambil memegangi tiang penyangga infus dan perlahan berjalan menuju pintu kamar Pak Haryo.
Begitu Bara hendak membuka pintu kamar Pak Haryo, tiba-tiba ada seseorang yang terlebih dahulu membuka pintu tersebut dari luar. Bara segera memundurkan langkahnya. Dan orang yang membuka pintu kamar Pak Haryo masuk ke dalam.
Arga terkejut begitu melihat Bara sudah berdiri di belakang pintu. "Lu udah bangun?"
Bara tersenyum menyambut Arga. "Gue baru mau cari orang buat lepasin ini." Bara mengangkat satu tangannya yang terhubung dengan selang infus.
Arga segera meletakkan baki yang sedari tadi ia bawa di meja terdekat. "Sebentar, biar gue panggilin. Lu tunggu aja dulu di sini."