Bara membuka matanya dan menyadari ada sesuatu yang aneh. Ia masih berada di kamar Pak Haryo dan sedang berbaring di tempat tidurnya. Bara mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya semalam.
"Kamu sudah bangun?"
Bara menoleh ke arah sumber suara yang menyapanya. Suara yang sangat tidak asing baginya. Ia mengerutkan keningnya begitu melihat Pak Haryo sedang duduk di kursi yang tadi malam ia duduki ketika membacakan cerita untuk Pak Haryo. "Eyang?"
Pak Haryo tersenyum pada Bara. "Bagaimana? Kepala kamu masih sakit?"
"Ini saya masih bermimpi?" tanya Bara yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Kamu bisa merasakan jarum yang ada di tangan kamu atau tidak?"
Bara menggerakkan tangannya dan merasa sedikit ngilu seolah ada jarum yang menembus kulitnya. Ia kemudian melihat punggung tangannya yang sudah dihiasi oleh jarum infus. Bara tersenyum pelan. "Berarti saya ngga mimpi?"
Pak Haryo mengangguk seraya kembali tersenyum pada Bara.
