Axel merutuki orang yang sudah berjanji untuk menjaminnya. Saat dirinya berada di ujung tanduk, ia malah mendapat berita bahwa orang itu sudah mengundurkan diri.
"Tapi, tenang saja, saya tidak akan mengeluarkan kamu hanya karena keributan seperti itu. Asalkan kamu mau berbagi informasi dengan saya."
"Maksudnya, Pak?" Akhirnya Axel berani membuka mulutnya.
"Saya tahu, selama ini kamu ditugaskan untuk memata-matai seseorang. Asal kamu tahu, orang yang menugaskan kamu itu saya yang memberinya perintah," aku Pak Angga.
Axel seperti mendapatkan secercah cahaya ketika mendengar penjelasan Pak Angga.
"Lalu apa yang harus saya lakukan, Pak?"
Pak Angga menyeringai menatap Axel. "Saya suka sekali anak muda seperti kamu. Anak muda yang rela melakukan apa pun untuk bertahan hidup."
Pak Angga berjalan mendekati Axel. Ia mengitari Axel seolah sedang memindainya untuk memastikan bahwa pemuda di depannya ini tidak membawa penyakit atau kutu yang menular.