Pak Bima berdiri di depan pintu masuk ruang kerja Pak Angga. Ia memandangi pintu yang terbuat dari kayu mahoni yang dikombinasikan dengan ornamen kaca yang memanjang secara vertical pada bagian tengah pintu. Ia menghela napasnya dan mengetuk pintu tersebut.
Setelah mengetuk pintuya, Pak Bima berjalan masuk ke dalam ruang kerja Pak Angga. Ia berjalan mendekati meja kerja Pak Angga dan meletakkan sebuah amplop coklat di hadapan Pak Angga.
Pak Angga menaikkan satu alisnya ketika ia melihat amplop coklat di hadapannya. "Apa ini?"
"Papa bisa langsung lihat isinya," jawab Pak Bima.
Pak Angga kemudian membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya. Ia segera membaca surat yang ada di dalam amplop tersebut. Pak Angga mengernyitkan dahinya. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Pak Bima. "Kamu mau mundur dari perusahaan?"
"Saya rasa, peran saya sudah cukup sampai di sini."