Pak Haryo dan Arga tiba di tempat pemancingan langganan mereka. Setelah motor yang mereka naiki berhenti sepenuhnya, Pak Haryo segera turun dari boncengan. Ia segera berjalan ke pintu masuk pemancingan, sementara Arga masih sibuk mengeluarkan perbekalan yang mereka bawa dari dalam bagasi motor.
Seorang remaja tanggung yang menjaga pintu masuk pemancingan segera menyapa Pak Haryo. "Seperti biasa, Pak?"
Pak Haryo mengangguk kemudian menatap remaja itu dengan heran. "Loh, kamu ngga sekolah?"
"Pulang cepat tadi, Pak. Guru-gurunya mau rapat," jawabnya sembari nyengir kuda.
"Yang benar kamu?"
Ia kembali nyengir kuda pada Pak Haryo. Ia kemudian meletakkan jari telunjuk di depan mulutnya.
Pak Haryo hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan remaja tanggung tersebut. "Jangan sering-sering bolos kamu."
"Ini gara-gara kepepet aja, Pak. Males saya ditagih uang sekolah terus. Panas kuping saya tiap dipanggil ke ruang guru." Remaja tanggung itu menggosok-gosok telinganya sendiri.