Tidak lupa dengan satu toples kecil kismis kesukaan Earl. Mengingat Earl selalu butuh mengunyah setiap kali ia merasa santai.
"Not bad," Earl langsung dengan segera menggapai toples kecil itu.
"Tidak, tidak. Ini belum dimulai sayang," Arthur mengambil kembali toples itu dan menutupnya. Earl tentu saja protes.
Tetapi melihat Arthur yang berjalan ke arah sebuah saklar di dekat pintu, Earl bertanya-tanya. Acaranya memang hanya ini bukan? Arthur melihat Earl sepertinya tidak ada antusiasnya sama sekali melihat pemadangan lampu kota.
"Lihatlah ini,"
"A-"
Dan secara tiba-tiba Earl dikejutkan dengan langit-langit pelapon yang bergerak. Atap mansion yang Earl kira tidak ada yang istimewa itu kini terbuka dan menampilkan langit malam yang indah. Earl tentu saja terpukau.
Pantas saja sofa ini di design dengan model sedikit agak landai dua puluh derajat. Earl mengalihkan tatapannya pada Arthur yang berjalan perlahan ke arahnya.