Darwin menelan ludahnya dengan keras.
Ia mengutuk adiknya sampai mati. Ia akan mencekiknya nanti di neraka. Arthur masih berdiri disana. Darwin semakin menundukkan kepalanya dalam.
"Karena peluruku tidak bisa menyentuh adikmu, aku akan membuatmu membayarkannya," bahunya merosot. Darwin bahkan tidak menyangka Arthur akan menyiksanya karena adiknya bodoh itu.
Arthur berjalan sedikit menjauh. Ia nampak menatap ke arah laut sebelum ia menatap Jason dan Jason mengangguk mengerti. Ia segera mengambil walkie talkie dan menghubungi kru kapal.
"Berhentikan kapalnya,"
Arthur mengganti peluru pada pistolnya. Suara itu lagi-lagi mengintimidasi Darwin begitu kuat. Ia tidak sanggup dengan aura membunuh Arthur dan angin laut yang bahkan tidak mampu menghalangi suara langkah kaki Arthur yang perlahan menjauh darinya, Darwin sedikit lega.