"Aku bersumpah akan menggilingmu di jalan," Arthur tertawa kecil.
"Kau tidak akan bisa,"
"Berhenti bermain-main! Kau membuatku muak!" Earl hampir berhasil menghantamkan lututnya di perut Arthur, namun usahanya kembali dipatahkan pria kurang ajar itu dengan sekali lompat ke belakang dan menatap Earl di atas ranjang penuh minat.
"Segera berpakaian Earl. Kita akan pergi," Arthur tersenyum lembut.
Hasratnya ingin sekali mengelus paha putih porselen Earl. Dan tubuhnya, Arthur tidak mampu mengungkapkannya. Earl terlalu indah untuk di deskripsikan dengan normal. Yaa, hanya saja otaknya akan memaksanya untuk memperkosa Earl jika Arthur masih berdiri disana, sedangkan Earl sudah dalam posisi 'siap diterkam'. Arthur menekan perutnya. Sialan, otot dari kemaluannya terlalu kencang hingga merasakan perutnya seperti tertarik ke bawah, Arthur menahannya. Pesona Earl diluar kuasanya.
Earl mendengus mencemooh Arthur seperti biasa.