Betapa buruknya ia menanggung beban sebagai istri, tetapi ia sama sekali tidak tahu menahu apa yang Arthur derita selama ini. Tangisannya, air matanya… Earl bergerak sedikit untuk semakin memeluknya di dalam pelukan Arthur.
Earl memperhatikan semua bentuk perubahan pada wajah Arthur. Pipinya sudah sedikit tirus, apakah pria ini makan dengan benar? Earl tidak tahu lagi. Tangannya begitu tertarik untuk menyentuh bibir tipis Arthur yang sedikit pucat dan kering.
'Aku sungguh mencintaimu Arthur…' Batin Earl tidak lagi bersembunyi untuk menutupi perasaannya.
Sentuhan tangan Earl pada bibir Arthur ternyata sedikit mengganggu tidurnya. Kerutan di dahi Arthur menandakan bahwa pria itu akan sadar dari tidurnya dan Earl menghentikan sentuhan itu. Ia seperti menantikan iris hitam yang menatapnya dengan tatapan cinta itu terbuka.