Tapi ketika ia masuk dan menatap sekeliling, ia menemukan Earl yang berdiri di dekat meja yang menatapnya dengan tatapan yang tidak lagi Arthur pikirkan.
"A-Arthur? Kau baik-baik saja?"
Ekspresi wajah Arthur langsung mengeras ketika mendengar suara Earl. Wanita itu berdiri disana, berkedip sambil menggigiti jempolnya gugup. Dia masih hidup. Arthur tanpa aba-aba berjalan cepat dan meraih tubuh Earl. Merengkuhnya erat tanpa malu untuk menumpahkan air matanya.
"Arthur? Ada apa? Hey…"
Earl tidak tahu apa yang Arthur mimpikan sampai ia merasakan tubuh Arthur yang gemetar dan juga kedua tangannya yang dingin. Perasaannya semakin tidak tenang ketika Arthur tidak kunjung tenang ketika ia mengelus punggungnya.