"Banyak sekali perubahan di distrik ini." Gumam Earl yang menatap sebuah gedung baru. Earl ingat sekali dulu gedung itu hanya sebuah gedung bekas mini market. Dan sekarang telah berubah menjadi gedung kantoran.
"Aku tidak terkesan sama sekali." Jawab Arthur begitu cuek. Earl pun tersenyum kecil, mengabaikan supir taxi yang terlihat gugup lantaran diawasi oleh Arthur dari kursi belakang.
Earl kembali teringat, dulu sewaktu ia masih bekerja sebagai mata-mata, ia kerap beberapa kali berhenti di dekat halte hanya sekedar membeli minum dari mesin minuman kaleng dan kemudian memperhatikan orang-orang di halte.
Tapi sekarang rasanya mustahil melakukan itu lagi. Ia melirik tangannya yang saling bertautan dan digenggam erat oleh Arthur. Sifat protektifnya masih saja aktif di tempat sesempit ini. Batin Earl yang kini menyandarkan kepalanya pada pundak Arthur.