Arthur langsung memutar keran showernya sampai full agar suara Earl yang meniru suaranya itu hilang dari pendengarannya. Telinga memerah hingga leher dan Arthur tidak berani membalikkan tubuhnya untuk menatap Earl yang kini berdiri bersandar pada tiang bilik. Well, Arthur tidak berkutik. "Shit! Siapa pria paling tampan di dunia ini? Siapa?" Ucap Earl dengan keras. "Ck! Shower ini kurang deras," Earl langsung tertawa keras. "Aku! Tentu saja aku! Siapa namanya? Siapa? Aku tidak dengar!" "Earl… Come on!" Earl memegangi perutnya dan tertawa terpingkal-pingkal di depan bilik mandi sambil berpegangan pada tiang bilik. Ia tidak kuat lagi, sedangkan Arthur tidak berani membalikkan badannya sejenak untuk memberi hukuman. Earl senang sekali. PLAKK"Awch! Hey!" "Hey tampan? Akhirnya kau menoleh juga. Pffttt hahahahaha,"