Raven berbalik dan menyaksikan bagaimana anak buah Arthur menarik sebuah papan tipis yang menutupi bagian bawah tabung itu. Ia tidak tahu adik kembarnya itu akan disiksa dengan cara apa oleh Arthur.
Tapi mulutnya terbuka lebar ketika melihat pisau bermata empat seperti blender yang menganga di bawah tubuh Revan. Tidak bisa berpikir jernih, ia langsung berlari menuju tabung itu dan menghantamkan tubuhnya.
"REVAN! OH NO! REVAN! TUHAN! TOLONG REVAN! TOLONG!"
NGGUUUNGGG
Kaki dan tangannya terasa sangat sakit sekali saat ia berusaha menghancurkan akrilik tebal itu. Tidak ada yang membantunya, anak buah Arthur hanya berdiri di sisi dan menyaksikan Raven berteriak kesetanan, berusaha untuk menghancurkannya.
Ibunya tersungkur di atas lantai sambil meraung keras. Ia berusaha untuk menggapai anaknya, tetapi ia masih ditahan oleh kedua anak buah Arthur.
