Arthur tidak mengerti dengan keinginan Earl. Tetapi melihat Earl yang menatapnya dengan wajah memelas, Arthur langsung paham. Hidup di dalam kamar sebagai tahanan kamar selama lebih dari tiga hari adalah siksaan.
"Baiklah, ada lagi?" Earl menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada. Aku kembali ke kamarku lagi," Arthur menganggukkan kepalanya.
"Kau ingin makan sesuatu?" Earl berbalik dan menatap Arthur sembari tersenyum.
"Tenang, aku akan menyuruh pelayan untuk mengambilkan makanan. Kau fokus saja pada pekerjaanmu,"
Arthur melihat Earl yang sudah keluar dari ruang kerjanya dengan tatapan gelinya. Istrinya itu ternyata bisa bersikap semanis ini. Apakah itu pertanda Earl bahagia hidup dengannya? Arthur tidak tahu, yang terpenting Earl bahagia.
Ia mengambil ponselnya dan segera menghubungi anak buahnya.
"Segera belikan playsation keluaran terbaru serta game-game paling bagus sekarang,"
Klik