Earl mengaitkan tangannya pada lengan Arthur.
"Segera bereskan ini semua," Arthur memerintahkan anak buahnya dengan suara serak.
Ia membawa Earl ke dalam mobilnya dan kembali menuju mansion mereka.
Menutup kisah menyedihkan Varlo, Earl berharap di masa depan, tidak ada orang-orang seperti Varlo lagi. Matanya menatap Arthur yang berkendara dalam diam. Tangan kirinya tidak berhenti menggenggam tangan Earl dengan erat.
"Kau menepati janjimu," Arthur menoleh dan tersenyum getir.
"Aku hampir kehilanganmu," Earl tidak bisa merespon apa pun.
Karena ia sendiri juga terkejut saat Varlo menembaknya. Earl tidak sempat mengelak ke samping karena sibuk dengan mengibakan wajah Varlo. Ia balas menggenggam tangan Arthur.
"Ini sudah berakhir, Arthur…" Earl kini dapat melihat atap mansion Arthur dari kejauhan karena malam telah lewat dan matahari mulai bersiap untuk terbit.
"Ya… Aku lega sekali," Ucap Arthur jujur.
-Kantor Polisi-