"Sialan… kalian memang serasi," Gumam Finni meneguk minumannya lagi sampai habis.
-Hotel-
Hari sudah berganti menjadi sore dan Earl kini sudah berdiri sambil berkacak pinggang melihat seluruh senjata yang tersusun rapi di atas meja. Ia menoleh pada Arthur yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Tubuhnya masih basah dan juga air berjatuhan dari rambutnya. Pergi mandi sebelum memulai perang adalah kebiasaan Arthur. Earl berjalan ke arah ranjang dan duduk disana. Ia khawatir sekali.
"Kau yakin hanya membawa itu? Kenapa tidak ada senjata otomatis? Dan pisau lipat?" Arthur mengusap rambutnya dengan handuk lainnya. Dan kini berdiri di hadapan Earl yang menatapnya dengan tatapan khawatir.
"Jangan khawatir sayang. Aku akan kembali dengan selamat," Arthur langsung memeluk pinggang Arthur dan membiarkan bajunya sedikit basah.
"Kau sudah janji,"
"Ya. Aku sudah janji. Kita akan bertemu lagi nanti," Earl mendongakkan kepalanya.