Varlo mengusap foto itu dengan hati-hati. Sedalam ini cintanya pada Charlotte, sampai rasanya dunia tidak lagi semenarik saat bersamanya. Tidak ada warna lain yang ia torehkan di atas lembar hidupnya selain hitam dan merah darah.
Varlo sadar, ia juga tidak bisa membangunkan akal sehatnya dari tidurnya yang panjang.
"Bos?" Varlo langsung menyimpan foto itu kembali ke saku jaketnya.
"Kita pergi sekarang,"
"Baik bos,"
Varlo berjalan meninggalkan pelabuhan dengan pandangan mata menatap sunset itu. Sunset terakhir yang akan ia lihat ini, semoga saja dikehidupan selanjutnya, ia bisa menjadi manusia yang jauh lebih baik dari kehidupannya di masa ini.
-Di sebuah Bar-
Finni mendudukkan diri termenung di sebuah meja bar. Ia tidak sedang berada di bar Thomas karena menghindari semua teman-temannya. Ia kesepian. Thomas yang biasanya selalu menjadi karyawan tetap di barnya sendiri kini sudah beralih menjadi tukang antar jemput karyawan wanita.