Earl berdiri di pinggir jalan dan mencoba meminta bantuan tumpangan pada pengendara lain. Tetapi karena sepinya jalan membuat Earl harus merapatkan mantelnya berkali-kali. Ia sampai tidak merasakan jari-jari kakinya lagi.
"Tuhan… Bantulah hambamu yang tengah kesusahan ini," Gumam Earl.
Mungkin tuhan akan berkata 'Tidak ada yang menyuruhmu untuk kabur dari apartemen yang hangat itu, Nona muda. Sekarang nikmatilah pilihanmu,' Earl sudah akan menangis lagi. Apakah sebaiknya ia sekalian merampok saja?
Ide gila lagi-lagi membuatnya frustasi. Ia membiarkan mobil hitam hasil rampasannya itu di pinggir jalan. Ketika dari jauh ia melihat ada mobil yang mendekat, Earl akan segera turun dari mobil dan melambaikan kedua tangannya.
"HELP! HEY! HELP!"