Arthur melihat dengan detail semua gerakan yang Earl lakukan. Kaki panjangnya yang menaiki tangga kemudian memasukkan satu kakinya ke dalam bathtub. Bahkan ketika Earl yang sekarang masih berdiri di dalam bathtub.
Seperti menunggu respon dari Arthur ketika Earl sudah hampir matang karena wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus. Kemudian dengan tubuhnya yang sudah polos itu perlahan ia tenggelamkan di dalam rendaman kelopak mawar.
Earl mendudukkan dirinya dengan tenang di dalam bathtub. Kelopak mawar itu menghalangi Arthur untuk melihat seperti apa Earl duduk di dalam sana.
"Apa kau akan terus berdiri disana sampai besok?" Arthur langsung tersadar dari pikiran kotornya.
Ia masih menatap istrinya. Air rendaman itu menutupi bagian dadanya, merahnya kelopak bunga mawar itu sangat kontras dengan kulit putih pucat Earl. Arthur tertegun.