Earl sudah berada dalam kebekuan otak ketika menatap ibu Mike di depan pintu apartemennya. Entah sudah berapa kali wanita tua nan rapuh itu menampar pipi Earl dengan keras. Dia terus mengoceh dengan suara normal ketika Earl juga nampak seperti orang linglung menatap ibu Mike.
PLAK
"Aku sangat berharap padamu. Siang dan malam aku menangis meratapi kepergian putraku satu-satunya, berharap kau akan membalaskan semua dendamku. Dan ternyata? Kau bercinta dengan keparat itu? Kemana dia? Istri ke berapa kau sampai rela dinikahi oleh keparat sepertinya? Hah? Jawab!"
Ibu Mike yang datang dengan mantel cream dengan sarung tangan hitam dan tas tangan kecil di pundaknya itu sudah melayangkan kembali tangan kanannya. Dan saat Earl memejamkan mata untuk bersiap menerima tamparan lagi. Tetapi saat Earl tiba-tiba merasakan angin halus lewat dari samping kirinya. Earl langsung membuka mata ketika hidungnya mencium aroma tubuh Arthur dan tercengang.
"KHHHH! OKHH!"