Dalam hidupnya, Arthur tidak pernah merasakan seseorang bersyukur atas dirinya selain ibunya yang bersyukur. Itu tentu saja ketika Arthur pertama kali menghirup udara dunia dengan benar setelah ia berada di dalam perut ibunya selama kurang dari sembilan bulan.
Earl adalah yang kedua. Wanita yang menjadi istrinya ini menatapnya dengan air mata mengalir turun. Menangis karena terlalu bahagia dengan kisah bagai mukjizat hari ini. Arthur menarik dagu Earl dan membawanya dalam sebuah ciuman.
Arthur merasa sangat dicintai, ia merasa berharga dan ia juga merasa sangat diharapkan oleh seseorang. Bukan karena materi semata, tapi murni karena cinta. Arthur berjanji akan terus berbagi kasih dengan Earl sampai Earl lupa bagaimana rasa sakitnya ketika Arthur meninggalkannya.
"Terima kasih Earl. Jangan pernah tinggalkan aku. Apa pun itu alasanmu," Earl mengangguk.