"Tetapi kau sudah memutuskan semuanya sendiri. Kau pikir aku tidak akan membantumu untuk mencari jalan keluar? Aku ini apa bagimu, Arthur? Wanita pajangan?" Arthur mengusap wajahnya.
"Earl, dengarkan aku dulu," Earl membuang tatapannya ke arah lain, tangannya mengusap rambutnya ke belakang dan kemudian memejamkan mata.
"Aku akan membersihkan semua orang-orangku sebelum kau memasuki ballroom. Mungkin akan ada sedikit kekacauan, tetapi aku akan pastikan semuanya aman. Aku telah menyiapkan satu pengantin wanita tipuan untuk mengamankanmu,"
Earl kini terdiam menunggu Arthur menyelesaikan semua penjelasan singkatnya.
"Sebelum mereka memasuki ballroom, aku akan menyiapkan pistol dengan tiga peluru di dalamnya. Entah akan mereka gunakan atau tidak, karena situasinya akan sangat kacau nantinya," Earl mengerutkan alisnya.
"Bagaimana jika mereka menahan pelurunya dan menungguku masuk ke dalam ballroom?" Arthur menggelengkan kepalanya.