Earl kembali ke dalam kamar dengan teko air panas yang dibawanya. Ia selama ini lupa jika pemanas air otomatisnya sudah rusak sejak lima bulan yang lalu. Earl lupa untuk memperbaikinya, toh selama ini ia selalu menggunakan air dingin untuk mandi dan berendam.
Setelah menyalakan keran air ke dalam bathtub, Earl segera membongkar kotak obat di dalam kamar mandi. Ia pernah memiliki termometer, tetapi Earl tidak tahu apakah masih berfungsi atau tidak. Dan setelah Earl mendapatkannya, ia berjalan dengan cepat menuju ranjangnya.
"Arthur? Bangunlah. Aku harus memastikan kau dalam keadaan sadar atau pingsan," Earl mengguncangkan pundak Arthur beberapa kali.
"Earl?... Ada apa?" Earl menghela nafasnya lega.