"Cepat katakan! Kau membuatku takut," Astrid menggelengkan kepalanya.
"Direktur kita akan segera menikah dengan Nona Earl,"
"APA?!"
"NO!"
"APA YANG TERJADI DENGAN DIREKTUR KITA?!"
Astrid segera pergi menuju ruang kerjanya. Ia sepertinya akan memanfaatkan kedekatannya pada Earl untuk menjilatnya. Ia mungkin menginginkan jabatan yang tinggi dengan gaji lebih dari gajinya. Sungguh kesempatan yang langka.
-Apartemen Earl-
Earl sebenarnya ingin sekali bangun dari tidurnya dan mengisi perutnya. Tetapi matanya seperti tidak ingin membuka dan menyuruhnya untuk terus tertidur seperti putri snow white. Earl menyibakkan selimutnya dan berguling ke samping.
"Sejak kapan aku menjadi pemalas seperti ini," Gumam Earl masih dengan mata tertutup.
Earl baru saja melihat jam dan ini sudah sore. Ia tidak mungkin terus menuruti semua keinginan matanya untuk terpejam. Earl bangun dari tidurnya dan berusaha duduk setelah menungging beberapa detik.